SARANG SEMUT VERSUS KANKER

SARMUT. Melihat judul artikel ini mengingatkan kita pada perseteruan KPK versus POLRI beberapa waktu yang lalu, walaupun sampai saat ini perseteruan ini terkesan abadi dan tak berujung. Sesungguhnya perseteruan dalam dunia politik hanya akan menciptakan bola salju masalah yang tak kunjung usai, bahkan menggelinding kian hari kian membesar. Dalam konteks kesehatan, kita wajib berseteru dengan penyakit, bahkan kalau perlu angkat bendera perang. Memerangi penyakit memang tak semudah mematuhi resep seorang dokter, namun tidak juga sepelik ‘usut tuntas’ Korupsi di Indonesia. Dalam Islam, mengidap penyakit jasmani dianggap pembersihan dosa, asal jangan mengidap penyakit hati. Sehingga sangat beruntung bagi siapa saja yang masih sempat terbaring sakit, sebelum menemui ajalnya. Tapi, tentu saja dalam tuntunan agama manapun, pasrah terhadap penyakit tanpa berusaha sembuh sangat tidak dibenarkan dan dianjurkan untuk melakukan pengobatan jika kita suatu saat di timpa suatu penyakit.


Penyakit yang banyak menyerang kesehatan manusia saat ini sangat beragam, mulai dari kelas ringan hingga kelas berat, yang biasa hingga luar biasa, bahkan ada pengkategorian; ada penyakit harian, ada penyakit tahunan. Kalau sudah seperti ini, kita bukannya disuruh memilih, layaknya memilih resep menu makanan, tapi sebaliknya sebisa mungkin kita sangat dianjurkan menghindar dengan cara mencegah (Upaya Preventif). Apalagi kalau penyakit sekelas dan sekeren kanker sekalipun jika ia datang menghampiri calon pelanggannya, tak mengenal status sosial, atau mungkin jenis kelamin, mana pria mana wanita. Siapa saja berpotensi untuk didatangi penyakit ini.
Begitu berbahayanya jenis penyakit kanker ini, bagaimana nanti ulasannnya nanti jika kita tandemkan dengan ketenaran khasiat sarang semut… 

TENTANG KANKER
Kanker, salah satu penyakit yang menjadi momok kehidupan manusia saat ini. Banyak ilmuwan yang melakukan berbagai riset guna menanggulangi permasalahan manusia yang satu ini. Untuk saat ini, upaya terakhir yang bisa dilakukan dari sisi medis untuk menyembuhkan kanker adalah dengan operasi bedah. Namun dari fakta yang banyak terjadi, upaya operasi hanya 'menunda' saja tidak bisa menyembuhkan dari kanker.

Sebelum kanker sampai stadium akhir banyak orang memilih dengan cara pengobatan baik dengan obat-obatan kimia, maupun berbagai macam obat herbal anti kanker sebagai usaha untuk menyembuhkan kanker. Cara pengobatan ada sebagian yang berhasil dan tak jarang juga yang tetap tidak sembuh.
Kanker merupakan sel yang sudah kehilangan pengendalian dan mekanisme yang normal, sehingga pertumbuhan sel tersebut tidak teratur. Akibatnya sel tumbuh tidak terkontrol dan membentuk sebuah benjolan atau tumor, (kecuali pada kasus leukimia, kanker menghalangi fungsi darah normal dengan pembelahan sel yang abnormal dalam aliran darah). Kanker bisa timbul pada berbagai macam jaringan dalam berbagai organ tubuh. sejalan dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol itu, sel-sel kanker membentuk massa dari jaringan ganas menyusup jaringan di dekatnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Sel tubuh yang normal dapat tumbuh dan membelah dan tahu kapan untuk berhenti tumbuh. Seiring waktu, sel-sel tersebut juga mati. Kematian sel yang terprogram disebut Apoptosis. Tidak seperti sel-sel normal, sel-sel kanker hanya terus tumbuh dan membelah tak terkendali dan tidak mati seperti seharusnya. Jadi ketika proses Apoptosis rusak atau tidak berjalan seperti seharusnya itulah saat dimana sel kanker mulai terbentuk.

Kadang-kadang sel-sel kanker melepaskan diri dari tumor yang pertama terbentuk dan menyebar ke area lain dari tubuh, di mana mereka terus bertumbuh dan dapat melanjutkan untuk membentuk tumor baru. Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem getah bening. Begitulah cara kanker menyebar. Penyebaran tumor ke tempat baru di dalam tubuh disebut Metastasis. Tumor bisa tumbuh dan mengganggu pencernaan, saraf, dan sistem peredaran darah, dan mereka dapat melepaskan hormon yang mengubah fungsi tubuh. Tumor yang diam atau menyerang di satu tempat dan menunjukkan pertumbuhan yang terbatas umumnya dianggap jinak.

“Beberapa faktor penyebab kanker antara lain : Faktor genetika/keturunan, faktor lingkungan, makanan berbahan kimia, Virus, serta Faktor Psikologis dan radikal bebas”

KHASIAT SARANG SEMUT MEREDAM KANKER
Sekilas, jika kita memperhatikan cara tumbuh sarang semut, kira-kira hampir menyerupai pertumbuhan kanker yang notabene numpang nempel di batang inangnya. Kanker bersifat parasit, lain halnya dengan sarang semut yang tumbuh tanpa merugikan pohon inang. Kanker tumbuh di tubuh manusia bagaikan predator ganas, sedangkan sarang semut bermutualisme. Ibarat perilaku sifat manusia, yang satu model saitan, yang satunya lagi seperti malaikat. Jika ini hanya kebetulan, maka yang perlu dipahami bahwa Allah tidak menurunkan penyakit, melainkan bersama obatnya.  Jika Allah menurunkan penyakit ganas sejenis kanker atau tumor, maka sangatlah tepat jika herbal sarang semut adalah pilihan yang sebagai peredam.
Adalah Qui Kim Tran yang melakukan penelitian terhadap by kin am (sebutan sarang semut di Vietnam). Di negeri lumbung beras itu sarang semut secara tradisional dimanfaatkan untuk mengatasi beragam penyakit seperti hepatitis, keputihan, malaria, dan rematik.

Tumbuhan berbobot 2-3 kg itu kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus
Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, sarang semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu, papar dr Willy Japaries MARS, dokter alumnus Universitas Indonesia.

Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, periset itu menuturkan, Seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak sarang semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset itu seperti meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker. Menurut Hendro Saputro, produsen sarang semut di Wamena, Papua, secara empiris sarang semut mampu mengatasi beragam jenis kanker, selain kanker nasofaring.

Tentu ini hanya merupakan gebrakan awal, menyusul kemudian akan ada penelitian lanjutan yang lebih spesifik lagi, terkait dengan Khasiat sarang semut.
Semoga ini dapat membantu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar